Selasa, 27 Maret 2012

Sisi Rentan Profesi Bidan terhadap Tuntutan Pasien



Dalam salah satu diskusi beberapa bidan praktek mandiri maupun yang bekerja di beberapa rumah sakit di Surabaya, diangkat topik pentingnya pernyataan tertulis tentang persetujuan tindakan dan penolakan tindakan pelayanan kebidanan oleh pasien pada Sabtu lalu (3/3/2012).  Ada satu hal menarik. Sebagai contoh adalah keluhan pasien maupun keluarga tentang tanda tangan pernyataan persetujuan maupun penolakan  tindakan pelayanan kesehatan:

"Bidan sekarang gocik - gocik ( penakut ) sering  merujuk pasien,  tidak seperti dulu kendel - kendel ( pemberani ). Sedikit- sedikit minta teken ( tanda tangan persetujuan ), teken ini itu, ribet jadinya. Saya mau KB saja harus teken. Jaman mertua saya dulu katanya kog tidak  seperti ini ya? Wes pokoke pasien pasrah bongkokan  ( nurut apa maunya  terserah deh ) sama bu Bidan.

Sementara itu, pada kondisi lain di mana kasus gawat darurat yang membahayakan keselamatan bayi  masih ditemukan keadaan berikut meskipun sudah ada Jampersal, terutama di rumah sakit Swasta: " Tunggu keluarga dulu bu Bidan, suami saya sedang rembugan dengan keluarganya " Atau dalam situasi yang lebih sulit lagi dimana sebenarnya ada harapan hidup dan sehat, lalu menjadi terabaikan. Contoh kasus bayi yang mengalami masalah misalnya kuning 24 jam pertama setelah lahir. Kasus kuning ini seharusnya perlu segera dirujuk  ke tingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Saat di beri penjelasan panjang lebar akibatnya bila  bayi  kuning tidak dirujuk dan  tidk mendapat terapi sinar, pasien ada yang menolak. " Kami bawa pulang saja bu Bidan, mau jemur matahari saja " Si pasien tetap bersikukuh menolak dirawat maupun dirujuk.

Selasa, 13 Maret 2012

Inspiration



‎"There is no security on this earth. Only opportunity." - Douglas MacArthur.
Untuk kesekian kalinya saya tercengang setelah membaca buku yang menceritakan tentang keajaiban mimpi. Bahagia, tawa, dan haru semuanya campur aduk, serasa cap jai (saya g tau tulisannya yang bener gimana soalnyaa saya g suka masakan yang mencampur adukkan semua bahannya ini).
Kisah yang sebagian besar adalah true story… Dimana tokoh utamanya menggantungkan impiannya setinggi langit ke tujuh, impian yang menurut persepsi umum adalah suatu hal yang mustahil, terlalu jauh buat dijangkau. Tapi toh pada akhirnya sang tokoh mampu membuktikan pada semua orang bahwa impiannya bukan hal yang mustahil. Dialah sang juara!!! Ia dapatkan hadiahnya, impiannya. Prosesnya tentu tak seindah yang kita bayangkan dari buku-buku itu. Penuh perjuangan, resiko, dan pengorbanan. Berhadapan langsung dengan segala problematika hidup yang bahkan tak bisa dibayangkan, tapi dari itulah ia terasah. Keterampilannya, tingkah lakunya, pikirannya.. Dan saat ia berhasil menaklukkan cobaan yang datang bertubi-tubi, Sang tokoh telah memenangkan takdirnya!!
Selanjutnya adalah pertanyaan untuk kita. Apakah kita berani untuk menjadi seperti sang tokoh utama?

Thanks for....

Melalui tulisan singkat ini ARMABI ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya serta seluas-luasnya kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara Munas Rakernas IKAMABI 2012, baik dari pihak fakultas, sponsorship, peserta dan panitia. 


Khusus untuk panitia baik intern maupun ekstern yang udah kerja keras banting tulang banting otot... rasanya ucapan terima kasih saja tidak cukup, jadi biar Tuhan saja yang memberikan imbalannya :)
Semoga meski acara ini telah berlalu, kita masih dapat menjaga tali silaturahim ini, heheee... dan kekurangan yang ada saat ini semoga bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua sehingga kita akan menjadi orang yang lebih baik.

At last, Munas Rakernas IKAMABI 2012, together be better!!!
Keep ur spirit guys :D


thanks buat yang foto (Devi) 
maaf buat yg g ikut foto, anda kurang beruntung
coba lagi dilain kesempatan :)

Kebidanan FKUB, Tuan Rumah Munas Rakernas IKAMABI 2012


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) menjadi tuan rumah dalam Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Mahasiswa Kebidanan Indonesia (IKAMABI) se-Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari (2-4/3) ini dipusatkan di Aula Biomedik FK-UB untuk hari pertama dan aula PSBB MAN 3 Malang untuk hari kedua. Hadir pada kesempatan ini, Dekan didampingi Pembantu Dekan III, Presiden BEM FK-UB, serta Sekretaris Jendral IKAMABI.

"Kegiatan organisasi ini sangat bermanfaat", ungkap Dekan Dr. dr. Karyono Mintaroem, SpPA dalam sambutannya. Lebih jauh, secara khusus ia meminta kepada mahasiswa untuk terus menunjukkan kreativitas agar bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan dimulainya Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di FK-UB ini, kedepan organisasi kebidanan ini diharapkan dapat lebih baik sehingga program ilmiah dan pengabdian masyarakat bisa dilanjutkan di masing-masing intitusi atau perguruan tinggi untuk melakukan kegiatan yang efisien dan positif. (prasetyaFK)

Adapun munas rakernas tahun depan rencananya akan diselenggarakan di Makassar. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan IKAMABI akan semakin tumbuh dewasa dan mempererat persaudaraan semua mahasiswi kebidanan se-Indonesia.



city tour (Jatim Park 2)